Sukses

Jokowi Bertolak ke Bali, Akan Hadiri Indonesia-Africa Forum 2024

Presiden Jokowi akan membuka Indonesia-Africa Forum ke-2 di Hotel Mulia Nusa Dua Bali besok pagi, Senin, 2 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Provinsi Bali dalam rangka menghadiri Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, pada Minggu (1/9/2024). Jokowi terbang melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Mengutip siaran pers, Jokowi dan rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 13.15 WIB. Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, pada sore hari.

"Agenda Indonesia-Africa Forum ke-2 akan diawali dengan jamuan santap malam bagi para pemimpin dan delegasi yang digelar di Intercontinental Bali Resort, Kabupaten Badung," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulis, Minggu.

Yusuf menjelaskan, Presiden Jokowi akan membuka acara Indonesia-Africa Forum ke-2 di Hotel Mulia Nusa Dua Bali pada besok pagi, Senin, 2 September 2024.

"Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral di sela-sela forum tersebut,” ungkap dia.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Bali adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, serta Plh Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Heri Purwanto.

Sementara itu, tampak melepas keberangkatan Presiden menuju Provinsi Bali yaitu Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Destianto Nugroho Utomo.

2 dari 3 halaman

Sederet Produk Ini Jadi Andalan Indonesia di Indonesia-Africa Forum 2024

Pulau Dewata akan kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 pada 1-3 September 2024. Forum yang mengangkat tema Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063 itu akan berfokus pada isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.

Acara itu juga diharapkan dapat menjadi wadah terjadinya kerja sama antara pihak pemerintah maupun swasta antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.

Adapun, sejumlah produk dalam negeri yang akan menjadi andalan Indonesia dalam forum tersebut meliputi alat teknologi sektor pertanian hingga pertambangan.

"Indonesia mempunyai kelebihan dalam hal ini, karena pengalaman kami, saya di Duta Besar di Dakar, meng-cover 8 negara Afrika Barat, itu mereka memerlukan teknologi pertanian dari Indonesia seperti mesin pemandan, padi, kemudian traktor. Nah, ini kita punya," ujar Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Dindin Wahyudin dalam press briefing menjelang Indonesia-Africa Forum 2024 secara virtual, Kamis 1 Agustus 2024.

Selain itu, produk lain yang juga akan dipamerkan Indonesia dalam forum tersebut adalah produk terkait industry strategis seperti pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

"Nah mereka membutuhkan teknologi seperti bagaimana pemeliharaan pesawat, kemudian juga tadi bagaimana meng-assembling mesin-mesin pertanian. Nah ini mungkin teknologi yang tepat guna, yang saya kira di IAF ke-2 ini akan sangat diperlukan oleh Afrika dalam rangka mereka membangun ekonominya dan termasuk alih teknologinya," lanjut Dindin yang dikutip dari Kanal Global Liputan6.com

3 dari 3 halaman

Produk Unggulan Indonesia

Lebih lanjut, teknologi bidang pertambangan juga akan turut menjadi produk Indonesia yang diunggulkan.

"Produk Indonesia termasuk proyek salah satu di negara Afrika, yaitu di perbatasan Senegal dan Mauritania, itu ada produk Indonesia yaitu offshore equipment, jadi alat-alat lepas pantai itu ternyata buatan Indonesia," tambah dia.

"Jadi Indonesia ini betul-betul sudah masuk ke Afrika dalam membangun ekonomi Afrika ini."

Dindin menyebut bahwa alat keperluan sehari-hari buatan Indonesia seperti biskuit, mie instan hingga minyak goreng sawit, juga menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat Afrika.

" Jadi sekali lagi ini betul-betul kesempatan besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke Afrika. Kita sebagai pemerintah hadir untuk memfasilitasi pengusaha-pengusaha Indonesia untuk masuk ke Afrika," tambahnya.

Dindin juga menambahkan bahwa forum ini diharapkan dapat mempererat kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

"Kita berharap kerja sama dengan Afrika yang dimotori oleh Konferensi Asia-Afrika itu terus berlanjut dalam rangka kerjasama selatan-selatan," jelas Dindin.

Dengan demikian, diharapkan solidaritas selatan-selatan tetap terjaga dan kerja sama ekonomi kedua kawasan juga semakin kuat.